Gambar 1 : bakal calon Ketua Komisariat PMII Sunan Kalijaga 2018-2019
Malang, 07 September 2018
Musyawarah tertinggi di tingkatan Komisariat PMII Sunan Kalijaga yaitu RTK LVI yang berlangsung selama 6 hari (31 Agustus – 5 September 2018) telah dilaksanakan dengan penetapan ketua terpilih sahabat Abror dari Rayon Ibnu Sina (FMIPA) sebagai Ketua Komisariat PMII Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019.
Pelaksanaan RTK tersebut merupakan forum dalam pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus Komisariat PMII Sunan Kalijaga 2017-2018, pengembangan PMII Sunan Kalijaga pada kepengurusan selanjutnya dan diakhiri penetapan Ketua Komisariat PMII Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019. Forum RTK ini sebagai ajang demokrasi bagi kader-kader di lingkup PMII Sunan Kalijaga dalam mengkritisi, mengevaluasi, dan memberikan solusi bagi permasalahan kompleks PMII tingkatan Komisariat dan hubungannya dengan rayon-rayon di tiap fakultas. Sebuah kesalahan besar, ketika forum RTK hanya dijadikan ajang pembantaian dan penghakiman terhadap orang lain. Hal tersebut justru merusak marwah PMII yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan kemanusiaan.
Pembahasan laporan pertanggung jawaban yang begitu alot hingga melewati batas pelaksanaan RTK (31 Agustus – 2 September) mengharuskan sidang dipending dan dipindah ke gedung KNPI yang sebelumnya berlangsung di Tlekung, Batu. Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan Sidang komisi yang terkait arah pengembangan organisasi dan rekomendasi PMII Komisariat Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019 dengan dibagi menjadi 3 komisi dengan perincian, komisi A (membahas pengembangan organisasi dan program umum tahunan pengurus Komisariat PMII Sunan Kalijaga), komisi B (membahas struktur organisasi dan job description pengurus komisariat PMII Sunan Kalijaga), komisi C (membahas pokok-pokok pikiran dan rekomendasi).
Tahap terakhir dalam prosesi sidang RTK LVI adalah pemilihan ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019 yang berlangsung dalam sidang pembahasan tata tertib pemilihan ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga dan tim formatur. Sebelumnya, jauh-jauh hari sudah dilakukan konvensi tiap rayon terkait sikap dan rekomendasi calon ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga ataupun koalisi yang dibangun di tiap rayon dalam mengusung calon ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga. Setelah melakukan pembacaan tatib pemilihan ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga oleh pimpinan sidang, yang dilakukan dengan menuliskan 2 nama bakal calon pada secarik kertas yang telah dibubuhi stempel dengan perolehan minimal 10 suara untuk diajukan menjadi bakal calon. Maka diperoleh hasil bakal calon sebanyak 7 orang yaitu sahabat Rouf (Al-Haddad, FT), sahabat Faisal Mustofa (Al-Biruni, FIS), sahabat Slamet Rianto (Ibnu Nafis, FIK), sahabat Hendra (Ibnu-Kholdun, FE), sahabat Zamakh (Ibnu-Kholdun, FE), sahabat Abror (Ibnu-Sina) dan sahabat Rifqi (Al-Haddad, FT). Namun, dalam pembacaan point persyaratan calon ketua harus mendapat rekomendasi dari rayon secara tertulis dan berstempel, sempat mengalami kendala dan polemik dikarenakan dari ketujuh bakal calon tersebut, hanya rayon Al-Biruni yang merekomendasikan secara formal administratif hingga kemudian muncul rekomendasi lain dari rayon Ibnu Sina yang ditulis tangan dan dibubuhi stempel untuk diberikan kepada pimpinan sidang. Namun, rayon Al-Haddad mengopsikan pending dikarenakan calon yang mereka usung terkendala administratif tersebut. Sehingga, setelah mengalami perdebatan dari beberapa rayon, maka diputuskan sidang dipending untuk melengkapi rekomendasi tertulis dari tiap-tiap rayon.
Musyawarah tertinggi di tingkatan Komisariat PMII Sunan Kalijaga yaitu RTK LVI yang berlangsung selama 6 hari (31 Agustus – 5 September 2018) telah dilaksanakan dengan penetapan ketua terpilih sahabat Abror dari Rayon Ibnu Sina (FMIPA) sebagai Ketua Komisariat PMII Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019.
Pelaksanaan RTK tersebut merupakan forum dalam pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus Komisariat PMII Sunan Kalijaga 2017-2018, pengembangan PMII Sunan Kalijaga pada kepengurusan selanjutnya dan diakhiri penetapan Ketua Komisariat PMII Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019. Forum RTK ini sebagai ajang demokrasi bagi kader-kader di lingkup PMII Sunan Kalijaga dalam mengkritisi, mengevaluasi, dan memberikan solusi bagi permasalahan kompleks PMII tingkatan Komisariat dan hubungannya dengan rayon-rayon di tiap fakultas. Sebuah kesalahan besar, ketika forum RTK hanya dijadikan ajang pembantaian dan penghakiman terhadap orang lain. Hal tersebut justru merusak marwah PMII yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan kemanusiaan.
Pembahasan laporan pertanggung jawaban yang begitu alot hingga melewati batas pelaksanaan RTK (31 Agustus – 2 September) mengharuskan sidang dipending dan dipindah ke gedung KNPI yang sebelumnya berlangsung di Tlekung, Batu. Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan Sidang komisi yang terkait arah pengembangan organisasi dan rekomendasi PMII Komisariat Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019 dengan dibagi menjadi 3 komisi dengan perincian, komisi A (membahas pengembangan organisasi dan program umum tahunan pengurus Komisariat PMII Sunan Kalijaga), komisi B (membahas struktur organisasi dan job description pengurus komisariat PMII Sunan Kalijaga), komisi C (membahas pokok-pokok pikiran dan rekomendasi).
Tahap terakhir dalam prosesi sidang RTK LVI adalah pemilihan ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019 yang berlangsung dalam sidang pembahasan tata tertib pemilihan ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga dan tim formatur. Sebelumnya, jauh-jauh hari sudah dilakukan konvensi tiap rayon terkait sikap dan rekomendasi calon ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga ataupun koalisi yang dibangun di tiap rayon dalam mengusung calon ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga. Setelah melakukan pembacaan tatib pemilihan ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga oleh pimpinan sidang, yang dilakukan dengan menuliskan 2 nama bakal calon pada secarik kertas yang telah dibubuhi stempel dengan perolehan minimal 10 suara untuk diajukan menjadi bakal calon. Maka diperoleh hasil bakal calon sebanyak 7 orang yaitu sahabat Rouf (Al-Haddad, FT), sahabat Faisal Mustofa (Al-Biruni, FIS), sahabat Slamet Rianto (Ibnu Nafis, FIK), sahabat Hendra (Ibnu-Kholdun, FE), sahabat Zamakh (Ibnu-Kholdun, FE), sahabat Abror (Ibnu-Sina) dan sahabat Rifqi (Al-Haddad, FT). Namun, dalam pembacaan point persyaratan calon ketua harus mendapat rekomendasi dari rayon secara tertulis dan berstempel, sempat mengalami kendala dan polemik dikarenakan dari ketujuh bakal calon tersebut, hanya rayon Al-Biruni yang merekomendasikan secara formal administratif hingga kemudian muncul rekomendasi lain dari rayon Ibnu Sina yang ditulis tangan dan dibubuhi stempel untuk diberikan kepada pimpinan sidang. Namun, rayon Al-Haddad mengopsikan pending dikarenakan calon yang mereka usung terkendala administratif tersebut. Sehingga, setelah mengalami perdebatan dari beberapa rayon, maka diputuskan sidang dipending untuk melengkapi rekomendasi tertulis dari tiap-tiap rayon.
Gambar 2 : Ketua Terpilih Komisariat PMII Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019
Kemudian, beberapa waktu berjalan
hingga Rabu 05 September 2018 dinihari, sidang dilanjutkan untuk proses
persyaratan calon ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga, hingga rekomendasi
akhir dari tiap rayon diperoleh hasil terdapat 3 nama calon ketua PMII
Komisariat Sunan Kalijaga 2018-2019 yaitu sahabat Faisal Mustofa (Al-Biruni,
FIS), sahabat Abror (Ibnu Sina, FMIPA), sahabat Rifqi (Al-Haddad, FT),
sedangkan bakal calon yang lain gugur. Sidang dilanjutkan dengan persyaratan
teknis lainnya terkait komitmen dan deklarasi calon untuk siap menjadi ketua
PMII Komisariat Sunan Kalijaga 2018-2019. Pembahasan tata tertib yang ditutup
kemudian dilaksanakan prosesi pemilihan kedua untuk memilih ketiga calon
tersebut. Sebelumnya, pada pemilihan tahap pertama suara dimenangkan oleh
sahabat Faisal Mustofa dengan perolehan 23 suara. Namun, pada pemilihan tahap
kedua diperoleh hasil yang berbeda denga perolehan suara sahabat Abror (31
suara), sahabat Faisal Mustofa (26 suara) dan sahabat Rifqi (11 suara). Dengan
demikian, perolehan suara tahap pertama tidak menentukan perolehan suara tahap
kedua yang diprediksi awal bahwasanya sahabat Faisal Mustofa yang bakal
terpilih sebagai ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga dengan melihat
kesiapannya secara moral dan administratif rekomendasi dari rayonnya sendiri.
Oleh karena itu, pengurus Rayon Al-Biruni menyikapi hasil RTK LVI PMII
Komisariat Sunan Kalijaga yaitu :
- Usaha maksimal dalam memperjuangkan
aspirasi internal warga rayon Al-Biruni dan koalisi dengan rayon lain,
terkait suksesi menuju LIGA I dengan merekomendasikan sahabat Faisal
Mustofa sebagai calon ketua PMII Komisariat Sunan Kalijaga yang justru
gugur dalam suksesi tersebut.
- Komunikasi yang intensif jauh hari
sebelum dan pelaksanaan RTK dengan rayon lain dalam membangun koalisi,
mengharuskan menerima proses akhir RTK LVI dengan terpilihnya sahabat
Abror dari rayon Ibnu Sina (FMIPA).
- Bersedia berkontribusi untuk PMII
Komisariat Sunan Kalijaga masa khidmat 2018-2019.
Malang, 07 September 2018
PR. PMII Al-Biruni
ttd
M. Syarifuddin
Ketua
ttd
Suryaningsih
Sekretaris
0 Komentar