About Me

header ads

MENGENANG KEMBALI RIWAYAT IMAM AL-BIRUNI



Abu Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni lahir pada 4 September 973 M di Kath, Ibu Kota Khawarizm terlahir menjelang terbit fajar. Sebuah kota di sekitar wilayah aliran sungai Oxus, Khawarizm. Masa kecilnya tidak banyak diketahui orang. Al-Biruni dalam biografinya mengakui sama sekali tidak mengenal ayahnya dan hanya sedikit mengenal kakeknya. Sejak kecil Al-Biruni sudah tertarik dengan matematika dan astronomi.

Dalam perjalanan hidupnya, Al-Biruni banyak mempelajari disiplin ilmu pengetahuan seperti geografi, sejarah, geografi, fisika, filsafat dan agama. Pada mulanya, Albiruni tinggal di Istana Dinasti Banu, Irak yang menguasai sisi Khawarizm dengan Ibu Kota Kath. Namun ketika Abu Ali Ma'mun bin Muhammad dari Dinasti Ma'muni mengalahkan Binasti Banu Irak dan mempersatukan wilayah Khawarizm pada 955 M. 

Al-Biruni meninggalkan kota kelahirannya karena takut nyawanya terancam. Pada saat ini Al-Biruni telah berhasil menyusun sebuah kitab berjudul Kartografi, tentang ilmu peta.

Selama perjalanan hidupnya sampai dengan tahun 1048, Al-Biruni banyak menghasilkan karya tulis, tetapi hanya sekitar 200 buku yang dapat diketahui. Diantaranya adalah Tarikh Al-Hindi sebagai karya pertama dan terbaik yang pernah ditulis sarjana muslim tentang India. 

Kemudian buku Tafhim Li Awal Al-Sina'atu Al-Tanjim, yang mengupas tentang ilmu geometri, aritmatika dan astrologi. Sedangkan khusus astronomi, Al-Biruni menulis buku Al-Qanon Al-Mas'udi Fi Al Hai'ah wa Al-Nujum yaitu teori tentang perbintangan. 

Di samping itu ia juga menulis tentang pengetahuan umum lainnya seperti buku Al-Jamahir Fi Ma'rifati Al'Juwahir yaitu tentang ilmu pertambangan, As Syadala fi Al-Thub yakni tentang ilmu farmasi dan ilmu kedokteran. Al- Maqallid Ilm Al-Ha'iah yang merupakan ilmu tentang perbintangan, serta kitab Al- Khusuf wa Al- Humud tentang pandangan orang India mengenai peristiwa gerhana bulan.

Oleh karena itu, pengambilan nama untuk Rayon Fakultas Ilmu Sosial di Komisariat Sunan Kalijaga sangat cocok untuk mencirikan fakultas, yaitu mewakili dari semua jurusan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dengan harapan bahwa kader-kader Rayon PMII Al-Biruni kelak akan belajar dari pengalaman kehidupan dari seorang tokoh terkemuka.

Posting Komentar

0 Komentar